Pendahuluan

Akhir-akhir ini hipnoterapi mulai tumbuh subur di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Namun demikian pemahaman masyarakat mengenai hipnoterapi nampaknya masih salah kaprah. Salah satu contoh, sebagian masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa hipnoterapi sangat berbeda dengan hipnosis panggung (stage hypnosis) yang biasa disaksikan dalam acara hiburan di TV. Sebagian masyarakat juga tidak tahu perbedaan arti dari hipnosis, hipnotis, hipnoterapi, dan hipnoterapis.

Hipnosis adalah ilmu psikoneurofisiologis yang secara saintifik mendasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitude gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar (Gunawan, 2012).

– Hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis.

– Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.

– Hipnoterapis adalah orang yang melaksanakan hipnoterapi.

Praktik hipnoterapi dan program pendidikan praktisi hipnoterapi mulai banyak berkembang di Indonesia. Namun, sebagai bidang baru dalam ranah kesehatan, sejauh ini belum terdapat kesepakatan mengenai standar praktik maupun pendidikannya di Indonesia. Bagaimanapun juga, manfaat hipnoterapi sangat tergantung dari luas dan mendalamnya penguasaan seseorang mengenai teknik-teknik hipnoterapi yang efektif dan efisien yang didasari oleh riset-riset ilmiah.

Hipnoterapi sangat bermanfaat bagi klien bila dilakukan dengan teknik yang benar sesuai dengan prinsip kerja pikiran sadar dan bawah sadar, dan sebaliknya dapat membahayakan klien bila dilakukan tanpa penguasaan mendalam mengenai prinsip kerja pikiran sadar dan bawah sadar. Itulah sebabnya, profesi hipnoterapis perlu dikembangkan melalui standar pendidikan yang bukan hanya memelajari pengetahuan dan teknik hipnoterapi, melainkan sekaligus membentuk rasa tanggung jawab dan integritas peserta dalam melaksanakan fungsinya sebagai hipnoterapis. 

Bukti Ilmiah Manfaat Hipnoterapi

Hipnoterapi klinis adalah modalitas terapi yang telah diterima dan mendapat pengakuan dari American Psychological Association (APA) sebagai cabang ilmu psikologi di tahun 1960 dan merupakan divisi ke tiga puluh (Society of Psychological Hypnosis) dari lima puluh enam divisi dalam APA.

Di tahun 1955 British Medical Association menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa hipnosis adalah alat bantu medis yang berharga. American Medical Association di tahun 1958 juga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hipnosis adalah modalitas terapi yang layak dan ilmiah. Sedangkan di tahun 1962 American Psychiatric Association juga mengakui hipnosis sebagai modalitas terapi yang layak untuk menangani beberapa masalah psikologis (Nash dan Barnier, 2008).

Barios (1970)telah melakukan survei berbagai literatur ilmiah dan membandingkan tingkat kesembuhan yang berhasil dicapai dengan modalitas terapi berbeda, dengan temuan sebagai berikut:  

– Psikoanalisa: 38% kesembuhan setelah dilakukan 600 sesi terapi.

 – Terapi perilaku (behavior therapy): 72% kesembuhan setelah dilakukan 22 sesi terapi.

– Hipnoterapi:  93% kesembuhan setelah 6 sesi terapi.

Hipnoterapi klinis sesuai dengan pernyataan Barios (1970)lebih unggul dibandingkan psikonalisa dan terapi perilaku karena dapat langsung menembus faktor kritis pikiran sadar dan menjangkau pikiran bawah sadar di mana tersimpan berbagai program pikiran maupun emosi yang menjadi akar masalah yang berhubungan dengan atau yang menjadi penyebab berbagai gangguan emosi, perilaku, dan penyakit psikosomatis.

Pentingnya terapi dilakukan di pikiran bawah sadar karena pengaruh pikiran bawah sadar yang sangat besar terhadap hidup manusia. Hal ini sejalan denganhasil riset Azegedy-Maszak (2005)yang menyatakan bahwa pikiran bawah sadar bertanggungjawab, mempengaruhi, dan menentukan 95% hingga 99%proses aktivitas berpikir, sehingga pikiran bawah sadar menentukan hampir semua keputusan, tindakan, emosi, dan perilaku kita.

Hipnoterapi, menurut Tebbetts (1985), bekerja berdasar dua prinsip penting berikut. Pertama, sebagian besar perilaku maladaptif adalah hasil dari respon penyesuaian yang tidak tepat, yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan masa kecil, yang tidak sesuai dengan situasi atau kondisi saat dewasa. Kedua, sebagian besar penyakit bersifat psikosomatis dan dipilih secara tidak sadar, sebagai upaya untuk lari dari situasi yang dianggap sebagai situasi dengan tekanan mental yang berlebih, yang disebabkan oleh emosi destruktif seperti kemarahan, kebencian, dendam, perasaan bersalah, dan takut.

Berdasarkan berbagai literatur dan pengalaman praktik selama hampir sepuluh tahun, penulis menyimpulkan bahwa hubungan antara satu atau beberapa kejadian dengan muatan emosi intens dan simtom yang muncul dalam diri klien, adalah sebagai berikut (Gunawan, 2012):

– Simtom/masalah adalah bentuk komunikasi dari pikiran bawah sadar ke pikiran sadar dengan muatan pesan yang spesifik.

– Simtom muncul atau tercipta melalui rangkaian proses yang selalu diawali dengan kejadian paling awal yang dinamakan akar masalah (ISE/initial sensitizing event) dan bisa diperkuat oleh beberapa kejadian lanjutan (SSE/subsequent sensitizing event).

– Simtom bertujuan melindungi individu dari hal-hal yang oleh pikiran bawah sadar dipersepsi merugikan atau membahayakan individu.

– Kekuatan dan intensitas simtom berbanding lurus dengan intensitas emosi yang mendasari munculnya simtom.

-Penyelesaian masalah efektif terjadi saat terjadi ketuntasan resolusi pada akar masalah.

-Pilihan simtom sepenuhnya bergantung pada dinamika pikiran bawah sadar individu.


Aplikasi hipnoterapi klinis oleh praktisi yang terlatih dan cakap mampu membantu klien mengatasi beragam masalah, antara lain meliputi aspek kesehatan, pekerjaan, karier, keuangan, rumah-tangga, relasional, sosial, spiritual, pengembangan diri dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi dan manfaat hipnoterapi klinis:

Tabel 1. Manfaat hipnoterapi untuk berbagai simtom

Masalah/SimtomManfaatRujukan
Amnesia psikogenikMengungkap memori yang terepresi akibat pengalaman traumatikCrasilneck and Hall, 1975
AsmaMembantu meringankan simtom asmaHackman, Stern, & Gershwin, 2000; Kohen, 1996; Ferreiro, 1993
Bayi sungsangMembalik posisi bayi sungsang dalam kandunganMehl, 1994
CemasMengurangi cemasBarlow, 1996
DepresiMembantu mengatasi depresiLynn, Kirsch, Barabasz, Cardena & Patterson, 2000
DermatologiHipnosis membantu mengurangi/ menyembuhkan beragam masalah kulit.Shenefelt, 2000; Ewin & Eimer, 2006; Goldstein, 2005
EnuresisMengurangi frekuensi dan menyembuhkan enuresisBanerjee, Srivastav, & Palan, 1993; Gottsegen, 2003
 Menyembuhkan fobia naik pesawat terbangKroger & Fezler, 1976
FobiaMenyembuhkan fobia binatang seperti ular, anjing, tikus, dllLang et al., 1965; Daniels, 1976; Spiegel & Spiegel 1978; O’Brien, Cooley, Ciotti, & Henninger, 1981
 Menyembuhkan fobia jarum suntikDaniels, 1976
 Menyembuhkan fobia tes atau ujianSpies, 1979
Gangguan stres pascatrauma (PTSD)Membantu mengatasi pengalaman disosiatif saat dan pascatraumaButler, Duran, Jasiukaitis, Koopman, & Spiegel, 1996; Christianson & Loftus, 1987
Imun SistemMeningkatkan jumlah sel T dan BRuyylasmith, et al., 1995
Irritable Bowel SyndromeMengurangi gangguan IBSGonsalkorale, Houghton, & Whorwell, 2000; Palsson, 2006; Palsson, Turner, Johnson, Burnett, & Whitehead, 2006; Whitehead 2006
Kelumpuhan histerikalMenyembuhkan kelumpuhan histerikalBryan, 1961; Moskowitz,1964
Masalah PencernaanMemperbaiki kondisi/mengurangi sakit karena dispepsia fungsionalCalvert, Houghton, Cooper, Morris, & Whorwell, 2002
MerokokMenghentikan kebiasaan merokokNeufeld & Lynn, 1988
MigrainMenyembuhkan migrainKukuruzovic, 2004
Perilaku obsesif kompulsifMenghentikan dan menyembuhkan perilaku obsesif kompulsifWatkins, 1971
 Mengurangi kebutuhan obat penenangLang, Joyce, & Spiegal, 1996
Prosedur medisMengurangi/menghilangkan mual akibat kemoterapiMeyers & Mark, 1995
 Mengurangi kebutuhan obat analgesik dan lama masa inap di rumah sakit pascaoperasi.Lang, Berotsh, & Fick, 2000
 Mengurangi rasa sakit secara umumLiossi & Hatura, 2003; Raz, 2005
  Rasa sakitMengurangi rasa sakit temporomandibular disorder (TMD)NIH/OAM, 1998
 Mengurangi rasa sakit akibat luka bakar seriusPatterson, Adcock, & Bombardier, 1997; Ewin, 1986a, 1986b; Gilboa, Borensteim, Seidman, & Tsur, 1990
    Serangan panikSama efektifnya seperti penggunaan obat untuk mengatasi serangan panik dan agorafobiaGallo, 1999
 Dalam jangka panjang lebih efektif daripada penggunaan obat-obatanBarlow, 2000
TicsMenyembuhkan ticsDillenburger & Keenan, 2003
Trichotillomania (TTM)Menyembuhkan TTMCohen, Barzilai, & Lahat, 1999; Rowen, 1981; Zalsman, Hermesh, & Sever, 2001

Pendidikan dan Kualifikasi Praktisi Hipnoterapi

Untuk dapat mempraktikkan hipnoterapi klinis secara benar, efektif, efisien, dan berdasar kaidah ilmiah, setiap calon hipnoterapis harus menjalani pendidikan dan sertifikasi dengan standar tertentu.

Dua lembaga terkemuka yang menjadi acuan standar pelatihan dan sertifikasi hipnoterapi klinis dunia adalah American Council of Hypnotist Examiners (ACHE) dan American Society of Clinical Hypnosis (ASCH). Keanggotaan ACHE sifatnya terbuka dan bisa diikuti siapa saja yang telah mengikuti pendidikan dan tersertifikasi menurut standar ACHE. Sedangkan ASCH bersifat tertutup dan hanya bisa diikuti oleh dokter, psikiater, psikolog, konselor, atau perawat.

Untuk bisa mendapat sertifikasi hipnoterapi klinis menurut standar ASCH peserta harus menyandang gelar magister dalam disiplin ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, memiliki ijin praktik resmi, mengikuti pelatihan yang diakreditasi oleh ASCH minimal 40 (empat puluh jam), mengikuti pelatihan/konsultasi individual selama minimal 20 jam dengan konsultan yang diakui oleh ASCH, dan menjalani praktik mandiri menggunakan hipnosis klinis selama dua tahun (Hammond, 1988).

ACHE menetapkan dua jenjang pendidikan dan sertifikasi dengan persyaratan berikut:

a. Certified Hypnotherapist (C.Ht)

  Peserta mengikuti pelatihan di lembaga pelatihan hipnoterapi yang terakreditasi oleh ACHE minimal selama 200 (dua ratus) jam tatap muka di kelas. Hipnoterapis juga harus lulus ujian tulis dan praktik sesuai standar ACHE.

b. Certified Clinical Hypnotherapist (CCH)

Peserta telah menyelesaikan pendidikan dan sertifikasi hipnoterapis dengan lama masa studi 300 (tiga ratus) jam tatap muka di kelas di lembaga hipnoterapi yang terakreditasi oleh ACHE.

Standar pendidikan dan sertifikasi yang ditetapkan dua lembaga terkemuka di atas, ACHE dan ASCH, tidak dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia, terutama syarat minimal pendidikan S2 dan lama masa pendidikan selama 200 hingga 300 jam.

Idealnya, syarat memelajari hipnoterapi klinis adalah minimal sarjana strata satu dengan lama masa pendidikan 100 (seratus) jam untuk sertifikasi hipnoterapis (C.Ht) dan 200 (dua ratus) jam untuk hipnoterapis klinis (CCH). Setiap jenjang dilaksanakan selama sembilan hari yang terbagi menjadi tiga kali pertemuan masing-masing selama tiga hari penuh.

Penutup

Uraian di atas telah menjelaskan secara singkat pengertian dari hipnoterapi, bukti ilmiah manfaat hipnoterapi, pendidikan serta kualifikasi praktisi hipnoterapi. Khususnya mengenai pendidikan, selain menyajikan materi sesuai dengan kurikulum, untuk mengembangkan tanggung jawab dan integritas para peserta, penulis sebagai pelaksana pendidikan profesi hipnoterapis telah menegakkan standar praktik hipnoterapi. Peserta yang telah lulus dalam pendidikan mendapatkan sertifikat praktik yang berlaku selama satu tahun, sepanjang alumni yang bersangkutan melaksanakan praktik terapi sesuai protokol yang telah ditetapkan. Perpanjangan sertifikat praktik dilakukan tiap tahun dengan persyaratan tertentu untuk menjaga kesinambungan mutu layanan. Mutu layanan juga dirawat melalui ruang konsultasi yang disediakan melalui milis.

Harapan penulis, semoga penegakan standar yang tinggi seperti ini juga dilaksanakan oleh lembaga-lembaga lain yang menyelenggarakan pendidikan praktisi hipnoterapi. Dengan standar yang memadai tentu saja hipnoterapi layak untuk diakui secara formal oleh pemerintah (melalui Depkes) dan diberikan tempat yang terhormat, sejajar dengan profesi kesehatan lainnya.

(sumber: Adi W Gunawan Institute of Mind Technology)

Tags:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *